Repelita Jakarta - Nama Ucu Kambing kembali menjadi pembicaraan publik setelah kisahnya sebagai tokoh penting di Tanah Abang mencuat.
Ia dikenal sebagai pria asli Betawi yang sejak muda sudah menunjukkan keberanian luar biasa.
Lahir di Kebon Pala, Tanah Abang, Ucu memiliki nama asli Muhammad Yusuf Muhi.
Julukan "Ucu Kambing" muncul karena ia menjual kambing di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Pada usia 14 tahun, Ucu telah terlibat dalam perkelahian pertama melawan kelompok pemuda dari Papua.
Dari situlah ia dikenal sebagai jagoan di wilayahnya.
Meski memiliki citra sebagai preman, Ucu pernah mengenyam pendidikan di beberapa pesantren, termasuk di Tebu Ireng dan Gontor, meskipun tidak selesai.
Kehidupan keras membuatnya bersinggungan dengan aparat keamanan.
Ia pernah terlibat dalam konflik dengan satuan kepolisian elite dan mendekam di penjara akibat sebuah insiden maut.
Di dalam tahanan, Ucu mengalami perlakuan kasar hingga telinganya mengalami luka serius.
Ia bahkan membuat tato di dadanya bertuliskan “Kill Of Tanah Abang” sebagai lambang kekuatannya.
Tato itu dibuat oleh sesama narapidana yang juga dikenal sebagai perampok kelas berat.
Pada tahun 1993, Ucu membentuk Ikatan Keluarga Besar Tanah Abang (IKBT).
Organisasi ini menjadi benteng pertahanan warga lokal dari dominasi kelompok luar.
Saat itu, Hercules Rosario Marshal mulai menancapkan kekuasaan di wilayah Tanah Abang.
Kelompok Hercules dikenal menguasai lapak kaki lima dan memungut bayaran dari pedagang.
Pada awalnya, Ucu membiarkan kelompok tersebut selama mereka tidak mengganggu.
Namun, situasi berubah ketika para anak buah Hercules mulai bertindak sewenang-wenang.
Puncaknya adalah upaya mereka membakar wilayah Jatibaru yang memicu kemarahan besar dari warga dan Ucu.
Pertikaian besar pun terjadi antara kelompok Ucu dan Hercules.
Dalam konflik itu, sejumlah orang dari pihak Hercules kehilangan nyawa.
Akhirnya Hercules memutuskan mundur total dari Tanah Abang.
Setelah kejadian tersebut, Ucu mengambil alih pengamanan kawasan tersebut melalui IKBT.
Ia dan anak buahnya menjaga ketertiban agar aktivitas perdagangan berlangsung tanpa gangguan.
Saat kerusuhan besar terjadi pada 1998, Pasar Tanah Abang termasuk yang paling aman.
Itu semua berkat penjagaan ketat oleh kelompok yang dipimpin Ucu.
Peran Ucu tak hanya soal keamanan.
Ia juga pernah menjadi penengah dalam konflik antara pejabat publik dan tokoh lokal.
Salah satunya saat ia memediasi pertikaian antara Ahok dan Haji Lulung pada tahun 2015.
Ucu dikenal sebagai tokoh yang disegani karena keberaniannya sekaligus kedekatannya dengan masyarakat.
Pada awal tahun 2024, Ucu mengembuskan napas terakhir setelah bertahun-tahun menderita sakit paru-paru.
Ia dimakamkan dengan penghormatan tinggi dari warga dan pemerintah daerah.
Namanya tetap hidup sebagai simbol kekuatan rakyat Betawi yang menjaga harga diri wilayahnya.
Editor: 91224 R-ID Elok