Repelita Jakarta – PDI Perjuangan mengimbau para pendukung Presiden Joko Widodo agar tidak tersinggung berlebihan terhadap pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Menurut juru bicara PDIP, Guntur Romli, Megawati tidak pernah secara eksplisit menyebut nama Presiden Jokowi saat menyinggung soal isu ijazah.
Ia menegaskan bahwa pernyataan Megawati bersifat umum dan bukan serangan terhadap tokoh tertentu.
Guntur meminta semua pihak, khususnya pendukung Presiden, untuk memahami konteks ucapan Megawati dengan bijak.
Ia menambahkan bahwa pernyataan tersebut seharusnya tidak menimbulkan kegaduhan atau kesalahpahaman.
Megawati, menurutnya, hanya menyampaikan keprihatinan sebagai tokoh bangsa terhadap isu-isu yang menimbulkan polemik di masyarakat.
Guntur mengatakan bahwa Megawati ingin agar bangsa Indonesia menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin dan pikiran terbuka.
Ia menyebut bahwa nilai-nilai demokrasi harus tetap dijaga, termasuk kebebasan menyampaikan pendapat.
Pernyataan Megawati disampaikan dalam sebuah acara peluncuran buku yang berlangsung di Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Dalam acara itu, Megawati sempat menyinggung soal isu keaslian ijazah yang ramai dibicarakan publik.
Ia menyarankan agar jika memang ijazah tersebut benar adanya, lebih baik diperlihatkan saja secara terbuka.
Pernyataan itu memicu berbagai reaksi, terutama dari kalangan yang mengaitkannya dengan Presiden Jokowi.
Namun Guntur menegaskan kembali bahwa tidak ada penyebutan nama dalam pernyataan Megawati tersebut.
Menurutnya, jika para pendukung Jokowi merasa tidak nyaman, hal itu tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menyerang balik Megawati.
Guntur meminta agar semua pihak mampu menahan diri dan tidak mudah terpancing oleh narasi yang belum tentu benar.
Isu mengenai keaslian ijazah Presiden memang sempat mencuat ke permukaan beberapa waktu terakhir.
Namun Universitas Gadjah Mada selaku lembaga yang mengeluarkan ijazah telah menegaskan bahwa dokumen tersebut sah dan resmi.
Pemerintah juga secara resmi menyatakan bahwa tidak ada keraguan terhadap dokumen pendidikan Presiden Jokowi.
Meski demikian, isu ini terus dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.
Guntur mengingatkan bahwa sebaiknya masyarakat tidak lagi memperpanjang polemik ini dan lebih fokus pada hal-hal yang bermanfaat.
Editor: 91224 R-ID Elok