Repelita Jakarta - Megawati Soekarnoputri menyarankan agar Presiden ke-7 Joko Widodo segera memperlihatkan ijazahnya untuk mengakhiri polemik yang terus berkembang.
Pernyataan itu disampaikan Megawati saat memberi sambutan dalam acara peluncuran buku tentang Hak atas Kekayaan Intelektual di Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Ia menyoroti hebohnya isu ijazah palsu yang menimpa Jokowi dan meminta agar dokumen tersebut diperlihatkan bila memang asli.
Menurut Megawati, hal itu dapat menyudahi kontroversi yang berkepanjangan.
“Banyak yang bertanya soal keaslian ijazah, kalau memang benar tunjukkan saja,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara, mengimbau agar Megawati tidak memperkeruh situasi.
Ia menegaskan bahwa persoalan ijazah sudah diserahkan ke proses hukum dan tidak semudah yang dibayangkan.
Rivai menuturkan bahwa ijazah asli telah diserahkan kepada Bareskrim Polri untuk ditindaklanjuti.
Ia juga mengungkapkan bahwa permintaan membuka ijazah oleh beberapa pihak lebih dimaksudkan untuk menjatuhkan reputasi kliennya.
Sementara itu, dokter Tifauzia Tyassuma, yang melaporkan dugaan ijazah palsu Jokowi ke polisi, menilai pernyataan kuasa hukum menunjukkan tanda kepanikan.
Dokter Tifa juga meminta Jokowi agar tidak menjadikan mantan dosennya, Kasmudjo, sebagai tameng dalam kasus ini.
Ia mengungkapkan rasa prihatin karena Kasmudjo yang sudah sepuh kini ikut terseret ke masalah hukum.
Menurut dokter Tifa, Kasmudjo diminta menghafal narasi bahwa Jokowi adalah mahasiswa pendiam dan berprestasi, namun hal tersebut dipertanyakan karena adanya inkonsistensi data.
Ia menambahkan, Kasmudjo saat ini harus menghadapi proses hukum yang tidak layak bagi seorang guru besar yang telah berjasa.
Kuasa hukum Jokowi juga menyebutkan bahwa universitas tempat Jokowi menempuh pendidikan sudah menunjukkan salinan ijazah dan menjelaskan keabsahannya.
Namun, pihak-pihak yang mempertanyakan justru mempermasalahkan hal-hal teknis seperti jenis huruf dan foto yang tertera.
Rivai menganggap hal ini sebagai upaya yang disengaja untuk mendiskreditkan Jokowi.
Editor: 91224 R-ID Elok
