Repelita Jakarta - Presiden Joko Widodo telah menyerahkan sejumlah dokumen kepada Polda Metro Jaya.
Langkah ini diambil untuk menindaklanjuti laporan terkait dugaan penyebaran fitnah atas keaslian ijazah sarjananya.
Barang bukti yang diserahkan meliputi fotokopi ijazah, lembar legalisir, sampul skripsi, dan lembar pengesahan.
Dokumen tersebut diberikan pada saat pelaporan yang dilakukan Presiden pada tanggal 30 April lalu.
Selain dokumen tertulis, Presiden juga menyertakan satu flashdisk berisi video dari media sosial.
Terdapat 24 tautan video dari YouTube dan unggahan media sosial X yang menjadi bukti digital.
Polda Metro Jaya memastikan bahwa seluruh barang bukti ini akan diperiksa secara mendalam.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengungkap fakta dan motif penyebaran isu tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung.
Dokumen yang diberikan Presiden akan dikaji bersama ahli terkait.
Pihak kepolisian juga telah memeriksa 24 saksi yang berhubungan dengan kasus ini.
Di antara saksi yang dijadwalkan memberikan keterangan selanjutnya adalah Roy Suryo dan dr. Tifa.
Laporan yang diajukan Presiden berisi tuduhan palsu yang dianggap mencemarkan nama baiknya.
Isu yang dipersoalkan adalah keraguan terhadap keaslian ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada.
Penyelidikan masih berlangsung untuk mengumpulkan data serta pendapat dari para ahli dan saksi.
Ade Ary menyatakan penyelidikan dilakukan berdasarkan aturan hukum yang berlaku.
Masyarakat diminta tidak mudah terpancing informasi provokatif.
Pihak berwenang berharap publik menunggu hasil resmi proses hukum.
Jokowi menunjukkan keseriusan dengan menyerahkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk penyidikan.
Langkah ini diharapkan dapat menuntaskan rumor yang beredar di kanal digital.
Kasus ini menjadi perhatian karena berkaitan dengan reputasi mantan kepala negara.
Polisi berkomitmen memproses kasus secara adil dan transparan.
Informasi perkembangan penyelidikan akan disampaikan secara bertahap.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh narasi yang belum terbukti.
Editor: 91224 R-ID Elok
