Hercules Mendapat Gelar Kanjeng Raden Haryo Yudhopranoto dari Keraton Surakarta, Kisah Perjalanan Hidupnya yang Penuh Kontroversi dan Makna

Repelita Surakarta - Sosok Hercules Rozario Marshal kembali menjadi perbincangan setelah menerima gelar kehormatan dari Keraton Surakarta.

Pria yang dikenal dengan masa lalunya di dunia jalanan Jakarta itu kini menyandang gelar Kanjeng Raden Haryo dengan nama kebangsawanan Yudhopranoto.

Penganugerahan dilakukan dalam sebuah upacara resmi di lingkungan Keraton yang dipimpin langsung oleh tokoh utama dari lingkup istana.

Gelar tersebut diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kiprah Hercules dalam menjaga dan menghormati nilai-nilai budaya Jawa.

Pihak Keraton menyampaikan bahwa selama ini Hercules aktif melakukan berbagai ritual adat seperti ziarah ke makam raja-raja serta menjalankan puasa Senin dan Kamis.

Aktivitas tersebut dinilai mencerminkan penghormatan terhadap ajaran leluhur yang masih dijaga oleh Keraton hingga kini.

Hercules sendiri menyatakan rasa hormat dan kebanggaannya atas kepercayaan yang telah diberikan.

Ia menyebut bahwa hubungan dengan keluarga Keraton sudah terjalin sejak lama, bahkan sejak masa konflik di wilayah timur Indonesia.

Masa lalunya sebagai anak yang tumbuh di tengah situasi konflik membuatnya dekat dengan institusi militer.

Sebagai mantan tenaga bantu TNI di wilayah Timor, ia sempat mengalami kecelakaan udara yang merenggut salah satu matanya dan menyebabkan tangannya harus diamputasi.

Sejak saat itu, kehidupannya mengalami perubahan drastis setelah dibawa ke Jakarta untuk menjalani pengobatan dan memulai hidup baru.

Di ibu kota, Hercules dikenal luas dalam jaringan pengamanan dan memiliki peran besar di lingkungan pasar Tanah Abang.

Namun namanya juga tak jarang dikaitkan dengan berbagai konflik antarkelompok yang terjadi di wilayah tersebut.

Dengan gelar baru dari Keraton, Hercules kini tidak hanya dikenang sebagai figur keras dari masa lalu, tapi juga sebagai tokoh yang mendapatkan tempat di lingkungan budaya Jawa.

Dalam acara yang sama, ratusan orang turut menerima gelar kebangsawanan sebagai bagian dari penguatan hubungan masyarakat dengan institusi adat.

Kehadiran Hercules di antara para penerima lainnya menarik perhatian banyak kalangan dan memunculkan beragam tanggapan.

Beberapa mengapresiasi langkah Keraton yang dinilai membuka ruang rekonsiliasi dan pengakuan lintas latar belakang.

Sementara sebagian lainnya masih mempertanyakan alasan penganugerahan tersebut.

Terlepas dari itu, pemberian gelar Kanjeng Raden Haryo Yudhopranoto kepada Hercules menjadi momen simbolik bahwa perubahan identitas seseorang bisa diakui secara budaya dan sosial.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga