Repelita Jakarta - Komisaris PT. Pelni, Dede Budyarto, mengungkapkan kecurigaannya terhadap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang dianggapnya terlibat dalam polemik mengenai dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lewat akun media sosialnya @kangdede78, Dede menyatakan curiga terkait siapa yang berada di balik isu ini, sekaligus melampirkan berita tentang Megawati yang turut menyinggung masalah ijazah palsu tersebut.
Pada cuitannya, Dede menuliskan, "Yang tadinya cuma sebatas curiga siapa dibalik ini semua, sekarang..?" yang diikuti dengan lampiran berita tentang Megawati yang memberikan pernyataan mengenai polemik tersebut.
Megawati dalam pidatonya saat acara peluncuran buku 'Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)' di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta Pusat, Rabu, 14 Mei 2025, menanggapi masalah ijazah palsu yang tengah hangat diperbincangkan.
Walaupun Megawati tidak menyebutkan nama Joko Widodo secara langsung, ia memberikan saran agar pihak yang menghadapi tuduhan tersebut segera menunjukkan ijazahnya jika memang asli.
Megawati mengatakan, "Orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener opo enggak? Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja, 'ini ijazah saya' gitu loh."
Selain itu, Megawati juga menjelaskan bahwa BRIN memiliki banyak peneliti, dengan total 8.144 orang. Ia menceritakan pengalamannya bekerja dengan sejumlah peneliti yang sangat pintar.
"Saya mesti cerita sedikit pengalaman kenapa Pak Bambang Kesowo nulis (buku) sebegini tebalnya. Karena ketika saya ditugasi ke BRIN ini, terus saya punya researcher itu 8.144, wah saya pusing kepala. Kan ini pasti orang pintar semua ini," tambahnya.
Megawati juga mengungkit pengalamannya mengikuti tes IQ dan EQ untuk mengetahui kapasitas dirinya, yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi bernama Pak Handoko.
"Tapi saya tidak mau kalah. Saya suruh Pak Handoko, saya suruh di-testing dengan ilmu psikologi. Jadi IQ-nya sama EQ-nya intelligence quotient sama emotional quotient. Supaya apa? Ini benar pintar atau ngerepek ini," ungkapnya.
Sementara itu, polemik mengenai ijazah Jokowi yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapat tuduhan palsu. Jokowi telah melaporkan tuduhan tersebut ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri. UGM sendiri telah membantah tuduhan tersebut berkali-kali.
Editor: 91224 R-ID Elok