Repelita Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, menyatakan dukungannya terhadap pemblokiran rekening yang digunakan oleh jaringan narkotika.
Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari strategi efektif dalam memerangi kejahatan narkoba yang semakin meresahkan.
Habib Aboe menegaskan, "Saya setuju tuh, tutup rekeningnya. Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur, Brigjen. Pol. Rudi Hartono minta sama PPATK, Pak tolong jalur-jalur ini tutup.
Lewat Bareskrim, lewat jalurnya, tutup dan jangan kasih kesempatan buka lagi. Buka itu jadi negosiasi."
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan bahwa pemblokiran rekening terbukti menjadi senjata ampuh dalam menghentikan operasional perusahaan yang bermasalah.
Menurutnya, strategi yang sama harus diterapkan pada para pelaku kejahatan narkotika.
"Kalau perusahaan saja bisa mati karena rekeningnya ditutup, apalagi narkoba. Jangan kasih celah," ujar Habib Aboe.
Dalam kesempatan itu, Habib Aboe juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap keterbatasan infrastruktur yang dihadapi oleh BNN, khususnya di daerah-daerah seperti Kalimantan Selatan.
Salah satunya adalah kondisi balai rehabilitasi Tanah Merah yang baru-baru ini menerima sebelas pasien dari daerah pemilihannya.
Meski anggaran terbatas dan kondisi kantor yang kurang ideal, Habib Aboe menilai semangat kerja aparat di Kalimantan Timur masih sangat tinggi.
Bahkan, menurutnya, semangat kerja di Kaltim jauh lebih baik dibandingkan dengan wilayah lainnya seperti Kalimantan Selatan.
"Balai rehab aja ngeri-ngeri sedap, tapi Kaltim masih berdaya. Kalsel saya sedih liat kantornya. Tapi semangat kerja kita masih bagus," ungkapnya.
Habib Aboe berharap agar kolaborasi antara pemerintah daerah, Polda, Kejaksaan Tinggi, dan BNNP dapat semakin diperkuat dalam upaya pemberantasan narkoba, yang kini memasuki tahap yang sangat krusial.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan layanan rehabilitasi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Lebih lanjut, Habib Aboe mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak narkoba yang merusak generasi muda.
Ia membandingkan penanganan tegas terhadap pengguna narkoba di negara-negara lain, seperti China, sebagai contoh yang perlu diperhatikan.
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, sebelumnya telah menetapkan Kalimantan Timur sebagai salah satu dari sepuluh wilayah prioritas nasional dalam pemberantasan narkoba.
Hal ini menandakan bahwa Kaltim kini berada di posisi rawan dan membutuhkan penanganan lebih intensif, baik dalam penegakan hukum maupun rehabilitasi sosial.
Editor: 91224 R-ID Elok