Repelita Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, memberikan tanggapan terkait desakan pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang digaungkan oleh Jenderal (Purn) Fachrul Razi beserta Forum Purnawirawan TNI AD. Hendropriyono menegaskan bahwa desakan tersebut tidak mencerminkan suara seluruh purnawirawan TNI AD.
Dalam sebuah siniar yang tayang di kanal YouTube Prof Rhenald Kasali pada Minggu (4/5), Hendropriyono menyampaikan bahwa Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) telah meluruskan pernyataan tentang pemakzulan Wapres Gibran. "Desakan tersebut bukan mewakili seluruh Purnawirawan TNI AD," ujar Hendropriyono.
Hendropriyono juga mengungkapkan bahwa desakan yang muncul sejak Februari 2025, lalu diputar ulang pada 17 April, mengarah pada isu hoaks. Ia menilai bahwa pernyataan yang diputar tidak sesuai dengan konteks waktu yang sebenarnya. "Jika sesuatu diputar tidak sesuai konteks dan waktu, itu disebut hoaks," ujarnya.
Hendropriyono menambahkan bahwa, dari perspektif intelijen, adanya rentang waktu dua bulan yang memisahkan pernyataan tersebut dengan reaksi publik menunjukkan adanya pihak-pihak yang mungkin 'bermain' di balik desakan tersebut.
Di sisi lain, Plt. Ketua Umum PPAD Mayjen (Purn) Komaruddin Simanjuntak mengingatkan bahwa desakan terhadap Wapres Gibran bukanlah keputusan bulat dari seluruh purnawirawan. "Pernyataan tersebut hanya diutarakan oleh segelintir orang," ujarnya.
Sebagai informasi, Forum Purnawirawan TNI telah menyampaikan beberapa tuntutan politik, termasuk mendesak pergantian Wakil Presiden melalui MPR, yang menjadi salah satu poin utama dalam deklarasi mereka. Desakan ini mengangkat sejumlah isu kontroversial dan menuntut perubahan dalam kebijakan pemerintah.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok