Repelita Jakarta - Polemik dugaan ijazah palsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo masih menjadi sorotan di dalam dan luar negeri.
Kelompok diaspora Indonesia dari berbagai negara menyatakan siap ikut terlibat dalam penelitian untuk mengungkap kebenaran soal ijazah tersebut.
Dokter Tifauzia Tyassuma, yang juga menggugat keaslian ijazah Jokowi, mengatakan telah menjalin komunikasi dengan diaspora di Eropa, Amerika, dan Australia.
Ia menyampaikan bahwa para diaspora tersebut bersedia berkolaborasi untuk mengkaji secara ilmiah keaslian dokumen yang dipersoalkan.
Menurutnya, warga Indonesia berhak mendapatkan kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik dan ilmiah.
Kerjasama penelitian internasional akan dilakukan bersama akademisi Agus Yunanto yang menjadi penghubung dengan diaspora ilmuwan tersebut.
Agus mengungkapkan dirinya memiliki kenalan yang bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, yang akan dilibatkan dalam proses komunikasi dan penelitian.
Sebagai perwakilan diaspora di Amerika, Eropa, dan Australia, Agus akan menindaklanjuti kerja sama dengan mengirimkan surat resmi dari tim hukum atau dokter Tifa terkait masalah ini.
Mereka berharap kolaborasi lintas negara ini dapat meningkatkan perhatian internasional terhadap polemik ijazah Jokowi.
Sebelumnya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyambut positif pernyataan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri yang meminta Jokowi menunjukkan ijazahnya untuk mengakhiri kontroversi.
Roy menganggap sikap Megawati itu sebagai tanda sehatnya kondisi politik di Indonesia dan berharap kader PDIP lain mengikuti jejak tersebut.
Pernyataan Megawati itu disampaikan saat forum Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan menegaskan jika Jokowi memang memiliki ijazah, cukup ditunjukkan saja agar persoalan selesai.
Menurut Roy, persoalan ijazah palsu atau asli harus dibuktikan melalui kajian ilmiah dan akademik, bukan hanya sekadar menunjukkan fisik dokumen.
Ia menegaskan bahwa klaim palsu atau tidaknya ijazah adalah ranah kajian yang membutuhkan bukti ilmiah yang valid.
Editor: 91224 R-ID Elok
