Repelita Palembang – Suasana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, berubah mencekam setelah ratusan narapidana melakukan pemberontakan.
Aksi ini menyebabkan beberapa fasilitas rusak dan seorang tokoh agama, Ustad Abdul Somad (UAS), yang sedang berada di dalam lapas, sempat disandera.
Kericuhan dipicu oleh razia ketat yang dilakukan petugas terhadap barang-barang terlarang, termasuk telepon seluler milik para napi.
Para napi menilai tindakan tersebut berlebihan dan memicu kemarahan massal.
Mereka merangsek keluar dari blok sel dan menguasai area lapas.
Saat situasi memanas, Ustad Abdul Somad diketahui sedang memberikan tausiah kepada warga binaan.
Situasi yang tidak terkendali membuat UAS tertahan di dalam kompleks lapas bersama para napi yang marah.
Pihak kepolisian bersama TNI diterjunkan untuk mengendalikan situasi.
Tim negosiator diturunkan untuk membebaskan Ustad Abdul Somad dan meredam kericuhan.
Setelah beberapa jam negosiasi, UAS berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan sehat.
Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Namun sejumlah fasilitas lapas mengalami kerusakan akibat amukan napi.
Langkah pengamanan ditingkatkan.
Evaluasi juga dilakukan terhadap pola pembinaan dan prosedur razia dalam lapas.
Peristiwa ini menyoroti persoalan klasik dalam sistem pemasyarakatan, mulai dari pembinaan napi hingga kontrol terhadap barang terlarang.
Publik mendesak adanya reformasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan lapas agar insiden serupa tidak terulang.
Editor: 91224 R-ID Elok