Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

BGN Tingkatkan Pengawasan dan Seleksi Bahan Baku Setelah Insiden Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Bogor

 Buntut Kasus Keracunan MBG, Kepala BGN Persingkat Waktu Penyajian dan Minta  Segera Dikonsumsi - TribunNews.com

Repelita Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan sejumlah langkah yang akan diambil setelah 223 siswa dari tingkat TK hingga SMA mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan pihaknya akan lebih cermat dalam memilih bahan baku MBG serta mengatur ulang jadwal penyiapan dan pengiriman makanan kepada siswa.

"Kami menetapkan beberapa langkah. Pertama lebih selektif dalam pemilihan bahan baku," ujar Dadan di Gedung Ombudsman.

Selain itu, BGN berencana memperpendek waktu antara proses penyiapan makanan hingga pengantaran ke sekolah.

Dadan menjelaskan mekanisme pengiriman MBG dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) ke sekolah akan diperketat.

"Karena ada kejadian, pengiriman tepat waktu, tetapi kegiatan di sekolah membuat makan terlambat sehingga makanan terlalu lama disimpan. Sekarang kami perketat hal itu," tuturnya.

BGN juga akan membatasi penerima sasaran MBG yang membawa pulang makanan ke rumah.

"Selama ini ada anak yang bawa pulang ke rumah. Ini mungkin harus diperketat supaya tidak terjadi lagi, karena makanan ini ada batas waktu konsumsi," jelas Dadan.

Lebih lanjut, BGN akan memberikan pelatihan ulang kepada petugas SPPG agar kewaspadaan terhadap mutu makanan semakin ditingkatkan dan terjaga.

"Supaya rutinitas tidak membuat mereka lengah dan kualitas pelayanan tetap terjaga," katanya.

Hingga Senin (12/5), tercatat 223 siswa dari TK sampai SMA di Kota Bogor mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG.

Beberapa siswa yang keracunan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Situasi tersebut membuat Pemerintah Kota Bogor menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Pemkot mengimbau siswa yang terdampak untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menyatakan penetapan status KLB diperlukan agar penanganan korban keracunan dapat segera dilakukan.

Dia juga memastikan biaya pengobatan bagi siswa yang terkena keracunan akan ditanggung penuh oleh pemerintah.

"Pemkot Bogor telah menetapkan status KLB agar siapa pun yang terindikasi keracunan bisa berobat ke rumah sakit tanpa biaya," kata Dedie.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved