Kecewa! Eks Penyidik Ungkap di Balik Strategi Kubu Hasto Pilih Febri Jadi Pengacara

Repelita Jakarta - Eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap mengungkapkan kekecewaannya terhadap langkah Febri Diansyah yang memilih menjadi pengacara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku. Menurut Yudi, keputusan Febri justru menunjukkan bahwa tuduhan politisasi dalam kasus ini hanyalah peluru hampa.

"Walau sedikit kecewa, namun ambil positifnya saja. Dengan masuknya Febri, yang merupakan sahabatnya, sebagai tim penasihat hukum Hasto, justru membuktikan bahwa kasus ini murni penegakan hukum. Perlawanannya memang harus dengan cara hukum juga di persidangan," ujar Yudi.

Yudi menilai pemilihan Febri sebagai pengacara Hasto bukan sekadar kebetulan, melainkan bagian dari strategi kubu Hasto. Sebagai mantan juru bicara KPK, Febri dinilai memahami pola kerja lembaga antirasuah tersebut, yang bisa dimanfaatkan untuk membangun opini publik.

"Febri itu dulu mendapatkan update dari penyidik atau pimpinan KPK. Jadi kalau sekarang pernyataan-pernyataan Febri seolah menyerang KPK, itu adalah bentuk pembelaan untuk menyenangkan kliennya saja," kata Yudi.

Terkait desakan agar Febri mundur, Yudi mengungkit bahwa ia pernah meminta hal serupa saat Febri membela Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir Joshua. Namun, Febri tetap bertahan. "Jadi ya percuma saja," tegasnya.

Menurut Yudi, masuknya Febri ke tim hukum Hasto justru semakin memperlemah narasi bahwa kasus ini merupakan rekayasa politik.

Sidang perdana perkara pokok ini akan segera digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat. Yudi berharap KPK tetap fokus membuktikan dugaan tindak pidana korupsi dan perintangan penyidikan yang dilakukan Hasto dengan menghadirkan bukti yang kuat di persidangan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga