Cagub-Cawagub Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Gus Yasin, menjadi sasaran penyebaran hoaks yang sengaja dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Baru-baru ini, sebuah gambar ilustrasi provokatif beredar luas di media sosial, memicu reaksi keras dari berbagai pihak.
Ilustrasi tersebut menunjukkan sosok seorang anggota TNI yang terikat tali, dengan sosok lain yang mengenakan seragam Polri di belakangnya. Gambar tersebut dilengkapi dengan tulisan provokatif yang berpotensi memicu kemarahan, yang berbunyi "Jateng Pilih Polisi, Gak Butuh Loreng TNI, Ayo Coblos Ahmad Luthfi".
Penyebaran gambar ini berlangsung di platform TikTok, dengan dua akun yang terlibat, yakni @relawankomjenluthfi dan @RelawanLuthfi.Solo, dalam sepekan terakhir. Keberadaan gambar ini memicu kecaman, termasuk dari Dewan Pembina Tim Pemenangan paslon Luthfi-Yasin, Letjen TNI (Purn) Bakti Agus Fadjari.
Dalam keterangannya, Bakti Agus menegaskan bahwa tim pemenangan Luthfi-Yasin tidak terlibat dalam penyebaran gambar provokatif tersebut. Ia menyatakan penyesalannya terhadap pihak-pihak yang sengaja menyebarkan gambar hoaks yang berpotensi merusak hubungan baik antara TNI dan Polri.
“Kami dari tim 02 tidak mungkin menyebarkan gambar yang mempertentangkan antara TNI dan Polri. Saya sendiri seorang tentara, tidak mungkin saya menistakan diri sendiri atau institusi TNI-Polri yang harus kita jaga bersama,” ujar Bakti Agus, Senin (18/11/2024).
Bakti Agus juga mengingatkan masyarakat dan media untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan tersebut. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melaporkan peredaran gambar ilustrasi tersebut ke Polda Jawa Tengah, dan kasus ini sedang ditangani sesuai hukum yang berlaku.
Mantan Pangdam IV/Diponegoro ini menekankan pentingnya menjaga persatuan antara TNI dan Polri sebagai pilar negara. Ia menyatakan bahwa pihak-pihak yang berusaha memprovokasi dan memecah belah hubungan kedua institusi tersebut adalah ancaman bagi persatuan bangsa.
“Selama ini, kami saling menjaga antara TNI dan Polri. Siapa pun yang mencoba membenturkan kedua institusi ini, jelas tidak memiliki niat baik untuk bangsa dan negara,” tambah Bakti Agus.(*)