Pilkada Serentak 2024 semakin dekat, dan Ketua Umum PDI-Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, kembali menyuarakan seruan penting kepada masyarakat.
Dalam sebuah video yang diputar saat konferensi pers oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, Megawati menegaskan pentingnya menolak politik uang yang sering kali datang dalam bentuk bantuan sosial (bansos), sembako gratis, atau uang tunai.
Megawati menekankan bahwa memilih pemimpin dalam Pilkada merupakan tanggung jawab besar yang dampaknya akan terasa selama lima tahun ke depan.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap praktik intimidasi dan politik uang yang memaksa rakyat mendukung pasangan calon tertentu.
“Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi serta janji sembako gratis atau uang. Ini jelas bagian dari politik uang,” ujar Megawati, menegaskan.
Megawati menyatakan bahwa politik uang tidak hanya merusak integritas demokrasi, tetapi juga menghina kehormatan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi martabat dan harga diri.
Sebagai contoh, Megawati mengapresiasi keberanian rakyat Ghana yang lebih memilih untuk menuntut pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang lebih baik, ketimbang menerima suap dalam bentuk sembako atau uang tunai.
“Mari kita belajar dari rakyat Ghana. Mereka punya keberanian menolak bujuk rayu kekuasaan dan menuntut hal-hal yang lebih bermakna bagi masa depan mereka,” ujar Megawati.
Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menciptakan Pilkada yang jujur, adil, dan demokratis.
Ia menegaskan pentingnya memilih pemimpin yang benar-benar peduli terhadap rakyat dan memiliki visi jelas untuk masa depan bangsa.
“Ingat, mencoblos hanya butuh waktu lima menit, tetapi dampaknya selama lima tahun. Pilihlah calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan bijak. Pastikan Anda memilih yang terbaik, yang mampu memberikan jaminan masa depan,” tutup Megawati.(*)