Viral di media sosial, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mulai membantah hasil C1 yang sebelumnya diunggah di website resmi mereka.
Hal ini mencuri perhatian netizen yang kemudian mencurigai adanya manipulasi.
Akun X @MurtadhaOne1 mengungkapkan bahwa KPU DKI menyebut hasil C1 sebagai disinformasi.
"ALERT!!! @kpu_dki mulai membantah hasil C1 yang diunggah di website resminya sendiri," tulis akun @MurtadhaOne1.
Akun tersebut menduga ada perintah untuk melaksanakan dua putaran dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Karena ada perintah untuk 2 putaran?" tulisnya, mengundang banyak komentar dari netizen.
Banyak yang mengkritik KPU DKI Jakarta dan meminta Presiden Prabowo segera turun tangan untuk mengatasi dugaan kecurangan.
"Hello Pak @prabowo tolong KPU diperingatkan kerja jangan main-main. Atau jangan-jangan Bapak ikut main…? Saya tanya lho Pak tidak nuduh," tulis akun @Cintada16.
"KPU gw sumpahin tangan kalian cantengan kalau kalian ga jujur, bisulan, botak 5 tahun kedepan ga usah aneh-aneh dah nyari duit yang halal, inget hidup cuma sementara," ujar @ikawatibashiron.
Sebagai informasi, Pilkada DKI Jakarta dipimpin oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang berhasil meraih lebih dari 50 persen suara, sementara Ridwan Kamil-Suswono mendekati 40 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan sekitar 10 persen suara. (*)