Tak ada angin tak ada hujan, mengejutkan banyak pihak bahwa Veronica Tan yang merupakan mantan istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, eks Gubernur DKI Jakarta dipanggil menghadap Presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024) malam.
Veronica hanya beberapa menit berada di rumah Prabowo. Saat ditemui awak media di luar kediaman Prabowo, Veronica menyatakan kesiapannya untuk melayani masyarakat.
"Beliau, 'Bersama-sama kita membantu ya untuk masyarakat, mungkin ibu-ibu, anak-anak.' Saya bilang, 'Iya, siap Pak.' Untuk pengumuman, menunggu Pak Presiden Terpilih," ujarnya.
Berdasarkan kisi-kisi tersebut diduga kuat Veronica Tan ditunjuk Prabowo jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Vero mengaku terkejut mendapat panggilan telepon dari ajudan Prabowo yaitu Mayor Teddy untuk merapat ke Kertanegara.
"Saya di telepon dan diminta datang oleh Mayor Teddy," ucapnya.
Veronica pun meminta doa agar dapat melayani masyarakat sebaik-baiknya.
"Semoga saya bisa melayani masyarakat untuk kedepannya," katanya.
Unggahan lama Veronica di akun Instagram pribadinya, Kamis 8 Februari 2024 tentang pilihannya di Pilpres lalu seolah terjawab.
Kala itu, Vero memamerkan foto bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Foto itu merupakan potret saat keduanya menghiasi sampul majalah Indonesia Tatler edisi "Modern Day's Kartini".
Berikut isi keterangan yang ditulis Veronica Tan di akun Instagram pribadinya @veronicatan_official:
Sengaja saya tidak membuat kalimat yang panjang dan penuh retorika ketika ditanya orang2 mengenai pilihan pemilu 2024 karena saya akan menjawabnya di waktu yang tepat.
Hari ini tidak sengaja ketemu majalah lama sambil duduk merenung, saya menyempatkan diri untuk berpikir bahwa saya tetap komit dengan alasan personal dalam memilih seorang pemimpin terbaik yang kelak akan membuat anak2 ku dan anak2 semua Ibu di Indonesia merasa bangga dengan negeri ini.
Saya mencari semua latar belakang dan kemampuan semua Capres tentu sekali lagi dalam sudut yang subyektif karena saya percaya kita tidak boleh menghakimi apapun keputusan dan pilihan orang lain.
Tidak ada kesempurnaan yang saya dapati, selalu ada celah, lobang dan masalah diantara mereka. Namun saya yakini kita tidak memilih “malaikat” tanpa dosa disini. Maka kali ini saya gunakan “hati dan rasa” seorang wanita, ibu dan rakyat biasa mengenang kembali apa yang pernah saya rasakan, saya lihat dan saya temukan.
Indonesia sudah berjalan di jalur yang benar, banyak kerikil dan duri dalam perjalanan adalah tanggung jawab kita semua untuk menyingkirkan, tetap waras tetap welas asih dalam bahasa cinta untuk mengingatkan mereka yang belok dan lupa jalan.
Keyakinan ini masih belum luntur, apa yang pernah kita bicarakan bahwa wanita harus kuat walau dihadang banyak masalah dan cobaan karena saya yakin jika wanita kuat maka Bangsa ini akan Hebat.
Ijinkan saya untuk katakan : Perjuangan bangsa ini masih akan berjalan saya Percaya Indonesia Emas 2045 akan terwujud.