Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto ternyata telah melirik sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju.
Ketertarikan Prabowo Subianto terhadap sejumlah Menteri Jokowi itu terjadi saat Ketua Umum Partai Gerindra itu menjadi Menteri Pertahanan.
Menurut Prabowo Subianto, selama dirinya bekerjasama dengan beberapa menteri di KIM mulai melihat potensi-potensi untuk melanjutkan pekerjaan di kabinetnya kelak saat menjadi Presiden RI.
"Saya sudah jadi bagian Kabinet Indonesia Maju dan saya sudah bekerja sama dengan beberapa menteri."
"Dan memang menteri-menteri yang saya lihat banyak yang memang kapabel, banyak yang profesional," ungkap Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2024).
Ia juga menegaskan, dirinya memilih menteri berdasarkan kemampuan dan kinerja, bukan karena latar belakang.
"Dalam saya menyusun kabinet, kok saya melihat, banyak juga ya menteri-menteri yang akan datang ya. Banyak juga yang berada di kabinet yang sekarang (Jokowi) gitu," kata Prabowo.
"Kalau kebetulan orangnya masih bagus, pasti kita akan minta untuk ikut lagi," tegas dia.
Saat ini, beredar 35 nama yang santer dikabarkan masuk kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sebanyak 13 di antaranya diduga merupakan menteri Jokowi seperti dimuat Tribunnews.com.
Mereka yang akan ditunjuk lagi oleh Prabowo Subianto sebagai menteri misalnya seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Diduga Menteri Keuangan Sri Mulyani akan ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Prabowo-Gibran.
Kemudian ada juga Menteri BUMN, Erick Thohir yang diisukan menjabat Menteri Koordinasi Investasi dan Hilirisasi.
Lalu ada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, diisukan tetap menjabat Mendagri
Selain itu Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, diisukan menjabat Menteri Keuangan
Prabowo Subianto juga diduga akan kembali menarik Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas yang diisukan tetap menjabat Menkumham
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, diisukan tetap menjabat Mendag
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, diisukan menjabat Menteri Riset dan Teknologi
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, diisukan tetap menjabat Menperin
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, diisukan tetap menjabat Menteri ESDM.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, diisukan tetap menjabat Menpan-RB
Lalu Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, diisukan tetap menjabat Menpora.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, diisukan tetap menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Terakhir Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, diisukan tetap menjabat Mensos seperti dikutip dari tribunnews
Kriteria Calon Menteri Pilihan Prabowo: Bukan Otak Hebat Hati Busuk!
Pelan tapi pasti, Presiden Terpilih Prabowo Subianto mulai membocorkan bentuk kabinet yang bakal dia bangun ketika dilantik kelak. Salah satu ciri kabinetnya, kata dia, soal sosok menteri yang bakal ditunjuk.
Prabowo mengatakan tidak akan menunjuk menteri yang hanya punya modal kepintaran. Menurut dia, kepintaran seseorang akan tidak berguna ketika memiliki niat buruk.
"Otak terbaik dan hati terbaik, bukan otak hebat hati busuk berbahaya," kata Prabowo di depan para investor di acara yang digelar di Jakarta Convention Center, dikutip Sabut, (12/10/2024).
Dalam acara yang sama, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu juga memberikan petunjuk lain soal kabinetnya. Berikut ini merupakan beberapa bocoran mengenai pemerintahan yang akan dibentuk Prabowo.
Koalisi Gemuk
Prabowo akan bersama koalisi besar dalam lima tahun ke depan. Maka jangan heran apabila nanti kabinet tampak gemuk.
"Saya ingin bentuk pemerintahan persatuan yang kuat terpaksa koalisinya besar," ungkap Prabowo.
"Nanti dibilang kabinet prabowo kabinet gemuk, banyak ya. Negara kita besar bung," tegasnya.
Menurut Prabowo, untuk mengurus Indonesia seluas ini memang dibutuhkan jumlah menteri yang banyak. Apalagi masalah yang dihadapi terbilang kompleks.
"Negara kita luas nya sama dengan eropa, eropa 27 negara kita 1 negara," ujarnya.
Meski demikian, Prabowo tidak ingin disebut otoriter. Prabowo juga akan merangkul semua kelompok dari wilayah Indonesia barat, tengah dan timur. "Kalau kita negara otoriter, hanya 1 partai ya bisa, jalankan negara ini hanya 20 menteri 24 menteri," terang Prabowo.
Ambil Menteri Jokowi
Prabowo secara gamblang akan mengambil menteri era kabinet Presiden Jokowi, karena merupakan orang terbaik.
"Bahkan dalam menyusun kabinet kok saya melihat banyak juga ya menteri yang akan datang ya banyak berada di kabinet sekarang," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan, penerima mandat dari rakyat untuk menjadi presiden RI memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Sehingga ia mengatakan sejalan dengan Jokowi dalam menyusun kabinetnya untuk mencari orang yang terbaik.
"Kalau kita mau menyusun dan memilih tim sepakbola timnas sepakbola apa yang dicari? adalah pemain terbaik, kita tidak pikirkan orang tuanya siapa, agamanya apa, sukunya apa, rasnya apa, tapi dia mampu atau tidak dia bisa atau tidak, dia berjuang atau tidak, mampu atau tidak dia deliver berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat nah itu yang kita cari," kata Prabowo.
"Pak Jokowi pun demikian mencari yang terbaik, saya pun demikian dan kalau kebetulan orangnya masih bagus pasti kita minta ikut lagi," sambungnya.
Hati Busuk
Prabowo cukup waspada disusupi orang pintar namun berhati busuk masuk ke kabinetnya.
"Kita harus berani akui kesulitan. Jangan lari dari kesulitan hadapi kesulitan dan selesaikan kesulitan ini. Cari otak-otak terbaik di negara ini," kata Prabowo.
"Otak terbaik dan hati terbaik, bukan otak hebat hati busuk berbahaya," tegasnya.
Negara sebesar Indonesia, kata Prabowo tidak bisa hanya bergantung pada keberuntungan. Maka dari itu harus diserahkan kepada orang terbaik.
"Kita harus berani koreksi diri sistem kita masih terlalu banyak kebocoran. Korupsi harus kita hadapi, dengan berani," ujarnya.
Apabila memberikan pengelolaan negara pada sosok yang salah maka akan berisiko terhadap negara ke depan.***