Warganet mengecam Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia usai menyerukan kader partai kader beringin untuk menang dengan segala cara dalam memenangkan Pilkada Serentak 2024.
Salah satunya disampaikan akun X Chanel Oposisi Indonesia yang dilihat redaksi, Selasa, 8 Oktober 2024.
Dalam unggahannya, Chanel Oposisi Indonesia menilai Bahlil Bahlil Lahadalia sedang membawa Golkar ke zaman kekelaman lewat pernyataannya tersebut.
Padahal mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung saat awal-awal reformasi sudah berjuang sekuat tenaga memoles citra Golkar yang dituding sebagai mesin Orde Baru.
"Pak @bahlillahadalia, Pak Akbar Tandjung susah payah memperbaiki nama @golkar_id @golkarpedia di era Reformasi, setelah dahulu jadi Mesin Orba,
Dari ucapan bapak ini akan dikembalikan ke jaman Kekelaman lagi?" tulis Chanel Oposisi Indonesia.
Dalam video yang viral di media social, Bahlil menyemangati para kader untuk memenangkan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Sukoharjo pada Sabtu, 5 Oktober 2024 lalu.
Ia menginstruksikan kader Golkar, termasuk Hipmi, untuk memenangkan Luthfi-Yasin.
“Kalau ada potensi kalah, caranya gimana menang? Rumus Hipmi gak boleh kalah. Cara apapun lakukan, yang penting menang," tegas Bahlil.
Menteri ESDM itu bahkan melegalkan segala cara untuk menang, asalkan tidak melanggar aturan.
"Satu aja, jangan tabrak aturan. Kalau tabrak aturan, yang penting jangan ketahuan," kata Bahlil seperti dikutip dari rmol
Bahlil Sebut Bisa 'Curang' Asal Tidak Ketahuan, Zainal Arifin Mochtar: Mirip Junjungannya, Perusak Aturan!
Dosen Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar, memberikan kritikan keras terhadap pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, terkait komentarnya yang dinilai menyiratkan pembenaran atas tindakan curang selama tidak ketahuan.
"Saya sungguh takjub pada orang ini. Sama dengan ketakjuban saya pada junjungannya. Sama-sama mirip, plek-ketiplek," ujar Zainal, pada Senin (7/10/2024).
Menurutnya, ada kesamaan pola pikir antara Bahlil dengan tokoh-tokoh yang memiliki mentalitas mempertahankan kekuasaan dengan segala cara.
Dalam pernyataan tersebut, Zainal menyinggung bahwa sikap seperti ini mengesankan bahwa aturan bisa dilanggar selama tidak diketahui publik.
"Dia ngaku, yang penting gak ketahuan. Mungkin harusnya ia lanjutkan, pun ketika ketahuan, terus maju, malu tak gentar," tambahnya.
Zainal juga menyatakan bahwa perilaku seperti ini mencerminkan penghancuran terhadap prinsip-prinsip hukum dan etika. Menurutnya, fenomena ini bukanlah hal baru di ranah politik.
"Saya kira kita semua paham mainan begini. Contoh sudah banyak. Sebagai pecinta dan penghalal rusak merusak aturan, mereka memang seiring bersama. Klop!" ujarnya.
Pernyataan Bahlil ini telah memicu berbagai reaksi di kalangan publik dan akademisi, yang melihatnya sebagai cerminan dari krisis integritas di kalangan elite politik.
Diketahui sebelumnya, Bahlil yang juga mantan Ketua umum Badan Pengurus Pusat HIPMI, menegaskan akan membantu sebagai adik dan kakak untuk Respati - Astrid.
“Harus menang ya, HIPMI bertarung tidak pernah kalah, selalu menang! Kalau ada potensi kalah, buat bagaimana caranya menang. Cara apapun lakukan, yang penting menang. Tapi jangan tabrak aturan," pesan Bahlil kepada Respati - Astrid.***