Kabar duka datang dari seorang santri di Kabupaten Sukoharjo yang dikabarkan meninggal dunia saat tengah menempuh pendidikan pada Senin (16/9) malam.
Kabarnya, santri berninisial AKPW (13) ini menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh seniornya di pondok.
Jika beberapa waktu lalu sempat viral kasus perundungan yang dialami oleh Dokter Aulia Risma di PPDS Undip, kini salah satu Ponpes di Kabupaten Sukoharjo turut menjadi sorotan.
Pasalnya, dugaan kasus perundungan ini telah terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, yang dilakukan oleh kakak tingkat korban di ponsok.
Diketahui kejadian bermula saat senior datang ke kamar korban untuk meminta sejumlah uang, mereka datang dan menggedor pintu kamar AKPW.
Korban menolak permintaan senior yang memaksa untuk memberikan sejumlah uang. Seketika senior korban murka dan memukulnya di bagian dada.
Baca Juga: Dilaporkan Nikita Mirzani soal Tudingan 2 Kali Paksa Aborsi, Vadel Badjideh Tegaskan Tak Takut: Lolly Merasa Nyaman!
Setelah mengalami pukulan, korban seketika langsung ambruk dan tak sadarkan diri. Dari informasi yang diterima, korban juga sempat ditendangi berkali-kali.
Korban lantas dibawa ke klinik terdekat dari lokasi Ponpes. Namun nyawanya tak tertolong.
Korban juga sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, namun setibanya di rumah sakit milik Pemprov Jateng ini, korban sudah tak bernyawa.
Berdasarkan pantauan yang dikutip dari radarsolo.com, di rumah duka yang berada di kawasan RT 01 RW 04, Kelurahan Pucang sawit, kecamatan Jebres sejumlah pelayat tiba dilokasi.
Terlihat pula empat karangan bunga terpajang di pinggir jalan menuju rumah duka.
Empat karangan duka tersebut berasal dari yayasan yang menaungi Ponpes tersebut, satu dari Kapolsek Grogol, AKP Kurniawan Triatmaja, serta satu dari Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit.
Hingga berita ini dimuat, pihak keluarga masih enggan memberikan keterangan karena masih dalam suasana duka. Korban sendiri rencanaya akan dimakamkan di TPU Purwoloyo pukul 13.00 WIB ini. (atn)