Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Penjaga Kos Kenang Dokter Muda yang Bunuh Diri di Semarang Sebagai Sosok Sopan dan Baik

 

Mahasiswi Kedokteran Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi Universitas Diponegoro Semarang, melakukan bunuh diri pada Senin (12/8/2024) pukul 23.00 WIB di kamar kosnya.

Diketahui, dokter muda yang bernama Aulia Risma itu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara menyuntikan obat pelemas otot ke tubuhnya.

Aulia Risma diduga merasa tertekan karena mengalami tindakan bullying yang dilakukan oleh seniornya selama kuliah.

Seorang penjaga rumah kos Marsono menjelaskan, bahwa ia terakhir kali bertemu Aulia pada Minggu sore saat Aulia ingin keluar untuk jajan.

“Waktu itu Minggu sore dia jajan, itu ada rame-rame dangdutan pasar malam,” ujarnya pada Kamis (15/8/2024).

Selama tinggal 1 tahun di rumah kos tersebut, Aulia dikenal dengan sosok yang baik dan sopan terhadap orang sekitarnya.

“Biasa orangnya baik, ramah, sopan santun. Kalau mau jajan bilang sama saya pamitan,” tambah Marsono.

Pada kejadian malam itu, Marsono sebagai penjaga kos sedang tidak berada di tempat. Namun, ia langsung datang ke kos ketika suasana sudah ramai oleh polisi dan warga sekitar.

“Saya nggak di sini, tapi pas datang sudah ramai. Banyak polisi, banyak warga,” kata Marsono.

Kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian Aulia.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah ikut bersuara untuk mendukung Kementerian Kesehatan dalam membentuk tim investigasi terkait kasus ini.

IDI juga menegaskan untuk tidak mentolerir aksi bullying. Tidak hanya itu, pihak IDI juga berinovasi untuk membentuktim pendamping para dokter dalam menjalani pendidikan agar dapat mengantisipasi tekanan kerja demi kesehetan seperti dikutip dari tv one

Kronologi dr. Aulia Risma Lestari Bundir Akibat Bullying, Ditemukan Tewas dengan Bekas Suntikan Obat Penenang

Seorang mahasiswi kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dr. Aulia Risma Lestari (30), ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Lempongsari, Kota Semarang.

Dr. Aulia yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Undip ini diduga mengakhiri hidupnya sendiri dengan menyuntikkan obat penenang akibat mengalami tekanan berat dan perundungan.

Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono, menjelaskan bahwa korban ditemukan pada Senin (12/8/2024) sekitar pukul 23.00 WIB dengan kondisi seperti orang tidur.

“Wajahnya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur, posisi miring,” kata Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono, Rabu (14/8/2024).

Kekasih korban yang curiga karena panggilannya tak direspons sejak pagi, meminta bantuan temannya di Semarang untuk memeriksa kos korban.

Setelah gagal membuka kamar dengan kunci cadangan, pintu akhirnya berhasil dibuka dengan bantuan ahli kunci, dan ditemukan bahwa korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

“Teleponnya dari pagi (pacarnya) tapi nggak diangkat-angkat, padahal berdering (notifikasi di WhatsApp),” lanjut Kapolsek.

Hasil penyelidikan di lokasi kejadian (TKP) menunjukkan bahwa dr. Aulia diduga meninggal akibat menyuntikkan obat penenang sendiri.

“Saya nggak bisa ngomong (menyimpulkan), yang menjelaskan dokter, (keterangannya) obat itu pelemas otot tapi seharusnya lewat infus,” lanjut dia.

Di kamar korban, polisi menemukan sebuah buku harian yang berisi catatan pribadi, termasuk keluh kesah mengenai beratnya tekanan sebagai mahasiswi kedokteran serta kesulitan yang dihadapi dalam berurusan dengan seniornya.

Kompol Agus menyebut bahwa korban sebelumnya telah mengungkapkan niatnya untuk mengundurkan diri dari program pendidikan tersebut kepada ibunya, serta pernah mencurahkan isi hatinya terkait perlakuan dari senior yang dinilai keras dan sering memberi perintah yang sulit.

Kematian dr. Aulia ini juga menjadi kabar duka bagi RSUD Kardinah Kota Tegal, tempat di mana korban sehari-hari bertugas.

Jenazah dr. Aulia telah diambil oleh kedua orangtuanya dan tidak dilakukan autopsi. Kasus ini menambah daftar tragis mahasiswa yang tertekan dalam menjalani pendidikan tinggi, terutama di bidang kedokteran.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved