Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Duh! Jokowi Diminta Kembali Belajar Sejarah, Imbas Sebut Istana di Jakarta dan Bogor Bau Kolonial

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk kembali belajar sejarah setelah menyebut Istana Negara di Jakarta dan Istana Kepresidenan Bogor mengandu bau kolonial.

Sejarawan Asep Kambali mengatakan bahwa pernyataan Jokowi sebenarnya tidak salah. Hanya saja, dia khawatir kalau pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu bisa picu kebencian masyarakat terhadap bangunan peninggalan penjajah.

"Pernyataan Pak Jokowi kalau Istana Merdeka, Istana Bogor itu peninggalan kolonial, saya kira tidak salah karena faktanya demikian. Yang ditakutkan adalah tumbuhnya rasa benci yang sebenarnya sudah tidak perlu, semua peninggalan itu kita benci lantas kita hancurkan, ini yang kita takutkan," kata Asep dihubungi Rabu (14/8/2024).

Menurut Asep, gedung-gedung peninggalan penjajahan itu sebenarnya bisa jadi pemantik nasionalisme.

Sebab, dalam sejarahnya, gedung tersebut memang dibangun dan sempat ditempati oleh pemerintahan negara penjajah sebelumnya.

Namun, ada proses perjuangan dari para pahlawan nasional ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia termasuk berupaya merebut gedung pemerintahan dari penjajah.

"Saya merasa Pak Jokowi dan para pemimpin bangsa ini justru harus kembali mempelajari sejarah. Bangunan peninggalan kolonialisme itu adalah bukti bahwa kita pernah berperang, pernah berjuang memerdekakan negara kita," ujar Asep.

Dia mencontohkan, sebagaimana Istana Merdeka yang ada di Jakarta Pusat itu juga menjadi lambang dari perjuangan para pahlawan pada masanya.

"Istana Merdeka namanya aja dinamakan Istana Merdeka, jalannya aja dinamakan Jalan Merdeka, jadi ada sejarah di situ. Jangan sampai para pemimpin bangsa melupakan sejarah," ucapnya.

Memahami sejarah bangsa, lanjut Asep, termasuk juga ajaran dari founding father Indonesia, Presiden RI pertama Soekarno.

Memahami sejarah bangsa itu termasuk juga tindakan revolusi mental ajaran Soekarno.

Oleh sebab itu, Asep berharap ke depan tidak muncul perasaan kebencian terhadap bekas peninggal apa pun dari masa penjajahan.

"Kolonialisme itu bukan bangunan, kolonialisme itu pikiran. Bangunannya bergaya arsitektur kolonial. Gedungnya sudah jadi milik bangsa. Oleh karena itu harus kita jaga," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor yang merupakan bekas warisan Zaman Belanda.

Ia menyebut bahwa Istana Negara Jakarta sempat dihuni pemerintah kolonial pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten.

Kemudian di Istana Merdeka Jakarta dihuni Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge. Serta Istana Kepresidenan di Bogor dihuni oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff.

"Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi," kata Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi ingin Indonesia memiliki gedung Istana negara yang merupakan hasil produk anak bangsa melalui pembangunan Istana di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur seperti dikutip dari Suara

Apa Maksud Jokowi Sebut Istana Jakarta dan Bogor Bau Kolonial?

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor berbau kolonial menjadi sorotan publik.

Pernyataan itu disampaikan saat menjamu para kepala daerah di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN).

Jokowi bercerita Istana Negara digunakan oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten. Lalu Istana Merdeka dipakai Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge.

Adapun Istana Kepresidenan di Bogor, kata Jokowi, pernah dipakai oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff.

"Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi," ucap Jokowi di Istana Negara, IKN, Selasa (13/8).

Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana membaca sejumlah poin komunikasi politik dari pernyataan Jokowi tersebut.

Pertama, ia menilai Jokowi ingin mengukir citra baik terhadap pembangunan istana baru di IKN.

Hal itu ia lakukan dengan melabeli istana-istana lama sebagai buatan kaum penjajah.

"Bukan hanya itu ya, tapi menunjukkan adanya kebanggaan atas hasil karya sendiri dan dilakukan oleh kita sendiri yang menjadi poin utamanya," kata Aditya melalui pesan singkat, Selasa (13/8).

Makna kedua dari pernyataan Jokowi adalah pembuktian janji politik. Jokowi, kata Aditya, ingin menunjukkan ke publik bahwa pembangunan ibu kota negara baru bukan sekadar janji politik.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved