Beredar kisah viral di media sosial X tentang seorang dokter muda RSUD Kardinah Tegal diduga meninggal dengan cara bunuh diri. Kisah ini diungkap oleh akun X @bambangsuling11.
Diketahui, dokter muda tersebut merupakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) bernama ARL. Dokter tersebut diduga mengakhiri hidupnya karena tak kuat menjadi korban perundungan selama mengikuti PPDS
"Dokter muda RSUD Kardinah Tegal meninggal bundir dengan cara suntikkan obat ke tubuh. Diduga tak kuat menahan bully selama ikut PPDS Anestesi Undip Semarang," bunyi cuitan akun X @bambangsuling11.
Pemilik akun itu pun mengunggah foto surat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengambil tindakan tegas dengan menghentikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP dr Kariadi Semarang tersebut. Belum diketahui sampai kapan penghentia tersebut dilakukan.
Dalam surat Kemenkes yang ditujukan ke Direktur Utama RSUP dr Kariadi Semarang pada Rabu 14 Agustus 2024 tersebut, penutupan PPDS dilakukan sementara guna keperluan investigasi agar nantinya dilakukan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan. Surat tersebut ditanda tangani Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Azhar Jaya.
"Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di RSUP dr Kariadi, yang menyebabkan terjadinya buruh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro, maka disampaikan kepada saudara untuk menghentikan sementra program studi anestesi di RSUP dr Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Kariadi dan FK Undip. Penghentian program studi sementara tersebut terhitung mulai tanggal surat ini keluarkan. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama saudara diucapkan terima kasih." seperti dikutip dari okezone
Kasus dugaan bunuh diri mahasiswi spesialis anestesi Fakultas Kedokteran Undip, dr Aulia Risma Lestari, 30, warga Kota Tegal, diduga lantaran depresi akibat bullying atau perundungan.
Mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP dr Kariadi Semarang itu ditemukan meninggal di kamar kosnya di Jalan Lempongsari Raya, Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (12/8/2024) sekitar pukul 23.00.
Polisi yang melakukan penyelidikan, menemukan sejumlah petunjuk korban mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat penenang.
“Wajahnya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur, posisi miring,” kata Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono kepada wartawan, Rabu (14/8/2024).***