Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Isi Keterangan Liga Akbar yang Dicabut, Ngaku Disuruh Penyidik Rekayasa BAP Kasus Vina

  Isi keterangan Liga Akbar saksi kunci yang mencabut kesaksian palsu pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, merasa tertekan.

Setelah 8 tahun lamanya, Liga Akbar akhirnya mengumpulkan keberanian menarik kesaksiannya dan mengungkapkan sosok yang mengarahkannya membuat rekayasa kronologi kasus delapan tahun lalu itu.

Liga Akbar Cahyana, muncul mencabut pernyataannya saat BAP tahun 2016 silam terkait tewasnya Eky dan Vina pada Sabtu 27 Agustus 2016 silam di Jembatan Talun, Cirebon.

Pengacara Liga, Yudia Alamsyah mengatakan, kliennya meminta pendampingan karena khawatir mendapat tekanan di Kasus Pembunuhan Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon itu.

Sebab ia menarik atau mencabut pernyataan terkait kronologis yang pernah disampaikan sebelumnya.

"Liga ini merasa, semakin ramai kasus Vina Cirebon, semakin tertekan karena merasa bertentangan," ucap Yudia saat berbincang dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM). Dikutip dari Tribunjabar.id

Liga sendiri merupakan teman dekat Eky, otomatis ia juga mengenal Vina.

Di hari kejadian Liga dan Eky berangkat dari Majalengka menggunakan motor masing-masing.

Eky sendiri berencana ke Kuningan menghadiri acara XTC.

Karena masih lama, mereka pun nongkrong di dekat warung SMAN 5 Cirebon. Jelang magrib Eky pamit untuk menjemput Vina dan kembali ke tongkrongan tersebut sekitar isya.

"Sekitar isya Eky balik lagi bersama Vina. Setelah itu mereka pamit ke Kuningan lewat Arumsari karena ada rumahnya Eky juga. Setelah itu putus, karena memang terakhir Liga bertemu di warung itu," ucapnya.

Namun saat BAP dilakukan 2016 silam, kronologis tersebut diduga direkayasa seolah-olah Liga menyaksikan pelemparan dan pengejaran oleh para pelaku terhadap Eky-Vina.

Padahal saat itu Liga berada di warung tongkrongan hingga tengah malam.

Dalam kronologis sebelumnya, Liga disebut bareng dengan Eky dan Vina sampai lampu merah SMPN 11 Cirebon.

Saat itu ada aksi pelemparan dan pengejaran.

Kedua korban lurus sementara Liga menyelamatkan diri masuk gang.

"Yang sebenarnya itu Liga tidak ikut ke Kuningan, dia nongkrong di warung sampai jam 12an malam. Cerita itu (pelemparan/pengejaran) disambungkan oleh Aep dan Dede yang artinya keterangannya berdiri sendiri," katanya.

Kendati begitu, atas dasar tersebut Liga muncul untuk menarik BAP tersebut.

Sebab ia selama ini tidak tenang karena ada bagian kronologis yang direkayasa.

Sementara itu KDM menyambut baik langkah Polda Jabar yang membuka layanan informasi terkait kasus tersebut.

Ia berharap segala bentuk informasi yang diberikan masyarakat bisa membuat kasus ini semakin terbuka.

Begitu pun dengan Liga Akbar yang berani untuk membuat tindakan sehingga teka-teki kasus tewasnya Eky dan Vina delapan tahun silam sudah mulai terang.

"Mudah-mudahan kasus ini cepat selesai dan kita semua berbicara fakta dan data yang objektif,” ujar Kang Dedi Mulyadi.

Ngaku Disuruh Rekayasa BAP

Sementara Dedi Mulyadi pun bertanya-tanya soal keterangan di BAP yang tertulis pada tahun 2016 dengan fakta yang sebenarnya.

"Liga itu siapa yang mengarahkan buat BAP yg bersifat kebohongan?" tanya Dedi Mulyadi heran.

Yudia pun menjawab bahwa kala itu hanya ada Liga dan penyidik di ruangan.

"Nah itu pertanyaannya, makanya saya bilang ke media juga karena di ruangan itu cuma ada Liga dan penyidik, disimpulkan aja," jawabnya.

Yudia pun menyampaikan, Liga sudah mengungkapkan nama penyidik yang mengarahkannya membuat kesaksian palsu ke pihak Polda Jawa Barat saat diperiksa beberapa waktu lalu.

"Sudah masuk, di-BAP kemarin sudah masuk. Sudah dtunjukkan, namanya tertera," kata Yudia.

Yudia juga mengungkapkan alasannya mengapa kini berani membongkar rahasia yang sudah dipendamnya delapan tahun terakhir.

Ia mengaku merasa tertekan seiring masifnya pemberitaan dan pengusutan terhadap kasus Vina.

Sebagaimana diketahui, peristiwa pembunuhan dan rudapaksa terhadap Vina terjadi pada 27 Agustus 2016 di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Vina dan Eky disebut dibunuh secara sadis oleh sejumlah anggota geng motor.

Setelah membunuh korban, geng motor ini merekayasa kematian korban seolah Vina dan kekasihnya tewas karena kecelakaan.

Adapun sebelumnya pihak kepolisian telah menetapkan 7 terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky seumur hidup.

Sementara terbaru, DPO yang selama 8 tahun menjadi buronan ditangkap yakni Pegi Setiawan.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved