Saat ini DKI Jakarta dipimpin oleh Penjabat atau Pj Gubernur Heru Budi Hartono.
Ternyata dalam waktu yang cukup singkat, harta kekayaan Heru Budi Hartono mengalami peningkatan bahkan menyentuh angka yang cukup fantastis.
Tak hanya itu isi garasinya pun diisi dengan kendaraan yang bukan kaleng-kaleng.
Berdasarkan daftar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang tercatat dalam dua tahun terakhir, menunjukkan angka peningkatan yang cukup banyak.
Adapun sejak tahun 2021 ke 2022, harta kekayaan Heru meningkat sebanyak Rp 4,2 miliar.
Diketahui pada 2021 lalu harta yang dilaporkan ke LHKPN adalah senilai Rp 31,9 miliar, kemudian pada 7 Maret 2022 angkanya naik menjadi Rp 36,2 miliar.
Tak hanya itu isi garasinya pun dipenuhi dengan kendaraan dengan nilai yang tak kalah fantastis.
Tercatat ia memiliki koleksi kendaraan sebanyak 7 unit pada tahun 2021 di antaranya sebagai berikut :
- Motor Honda ND 125 Kirana tahun 2003 senilai Rp 3.000.000
- Motor Merek Honda tahun 2018 senilai Rp 28.000.000
- Motor Harley Davidson tahun 2021 senilai Rp 703.369.000
- Mobil Suzuki Escudo tahun 1996 senilai Rp 46.000.000
- Mobil Suzuki Jimny tahun 2019 senilai Rp 256.000.000
- Mobil Toyota Hilux tahun 2015 senilai Rp 222.000.000
- Sepeda Brompton tahun 2020 senilai Rp 35.000.000
Adapun total nilai koleksi kendaraan tersebut, tercatat memiliki taksiran harga mencapai Rp 1,293 miliar.
Tak puas dengan kendaraan yang dimilikinya, pada tahun 2022 ia menambah isi garasi dengan mobil Toyota Land Cruiser tahun 2012 dengan nilai taksir Rp 288,636 juta.
Sehingga kini diketahui total nilai kendaraan di garasinya mencapai Rp 1.303.336.200 dimana telah mengalami kenaikan Rp 9.967.200.
Selain itu pada laporannya, Heru Budi juga mencantumkan kepemilikan harta bergerak lainnya Rp617.450.000; surat berharga Rp3.692.500; kas dan setara kas Rp12.676.771.879; serta utang Rp6.058.945.215.
Jika dilihat dari kekayaan Heru Budi pada 2021, kekayaan Heru juga mengalami kenaikan di bagian surat berharga, dan harta lainnya.
Menanggapi hal tersebut Heru mengungkapkan alasan di balik kenaikan hartanya.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya pernah menjabat sebagai komisaris perusahaan BUMN, yakni PT BTN hingga 2022.
