Calon presiden Anies Baswedan mengapresiasi dukungan dari berbagai kampus yang turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi bangsa menjelang Pemilu 2024.
Menurutnya, kampus-kampus tersebut menangkap dinamika masyarakat dan tidak tinggal diam menghadapi fenomena yang terjadi.
"Kampus-kampus itu berbicara setelah menangkap apa yang terjadi di masyarakat dan kami sudah menyampaikan pesan ini sejak lama," kata dia, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, (2/2/2024) dikutip dari ANTARA.
Anies menilai bahwa pesan-pesan yang disampaikan oleh kampus-kampus tersebut, termasuk mengenai netralitas dalam pemilu dan keadilan, sangat penting.
Ia menyatakan senang karena hal ini menunjukkan bahwa kampus peduli terhadap kondisi politik.
"Kami senang bahwa kampus menyuarakan, dan itu menunjukkan bahwa kampus peduli," kata bekas rektor Universitas Paramadina ini.
Anies menegaskan bahwa pada 14 Februari 2023 masyarakat akan menentukan arah bangsa, dan ia yakin Indonesia akan tetap menjadi negara hukum daripada negara kekuasaan.
Dia mencatat bahwa dalam debat pertama, ia telah menyampaikan pertanyaan kritis mengenai apakah Indonesia akan menjadi negara hukum atau kekuasaan.
Saat ini, beberapa kampus seperti Universitas Andalas (Unand), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Padjadjaran (Unpad) disebut-sebut akan menggelar aksi terkait seruan untuk menyelamatkan demokrasi dan bangsa.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berpartisipasi dalam Pemilu Presiden 2024, dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai nomor urut 1.
KPU juga telah mengatur jadwal kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dan pemungutan suara pada 14 Februari 2024. (*)
