Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Panglima TNI Pasang Badan, Sekjen PDIP Justru Sesalkan Pencopotan Baliho Ganjar Pranowo: Suatu Tindakan Intimidasi


Belakangan ini telah viral sebuah video yang menayangkan penurunan baliho Bakal Capres PDIP, Ganjar Pranowo yang berlokasi di Muara Teweh, Kalimantan Tengah.

Penurunan baliho tersebut dilakukan karena berada di lahan Markas Kodim 1013 Muara Teweh ini menuai banyak kecaman dari warganet.

Berkaitan dengan pencopotan baliho tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah angkat bicara bahwa hal tersebut dilakukan demi menjaga netralitas dari TNI.

Panglima TNI juga memastikan jika kejadian yang viral itu tidak dicopot secara paksa. Namun disaksikan penyelenggaraan pemilu di wilayah tersebut didampingi Pol PP setempat.

"Kalau dipaksa dicopot itu tidak sesuai dengan yang sudah saya sampaikan tentang netralitas TNI. Sudah saya sampaikan jajaran tidak boleh dipasang dimana-mana, mungkin rekan-rekan sudah tahu. Tidak memasang di area TNI, kemarin dari Dandim Muara Teweh sudah disampaikan," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, kepada wartawan di Bandung, Senin (17/7/2023).

Menurut Panglima, terkait kejadian itu sudah dikoordinasikan dengan pemasangnya. Termasuk dari perwakilan partai, Satpol PP, termasuk Bupati.

"Saat dilepas disaksikan oleh mereka. Dicopot ini kan kesannya ini gimana, kita tetap menggunakan aturan yang ada," ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut Yudo Margono bahwa baliho tersebut memang dipasang di area lingkungan Kodim Muara Teweh.

"Awalnya baliho tersebut oleh yang bersangkutan tidak dipasang disana, namun pada kenyataannya di pasang disana. Sudah disampaikan yang bersangkutan jangan dipasang disana sudah jelas tenang netralitas TNI," ungkapnya.

Panglima juga sudah menanyakan langsung kepada yang bersangkutan Dandim Muara Teweh bahwa kejadian tidak seperti yang viral di sosial media, dan itu tidak dicopot secara paksa.

"Bahwa kejadian kemarin dilepas sesuai mekanisme yang ada. Dari awal mulai dari sekarang netralitas TNI itu harus ditegakkan," ungkapnya.

Sementara itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyesalkan adanya pencopotan baliho dari Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo yang dilakukan oleh anggota TNI.

Ia sempat menyinggung masalah adanya perkataan yang mengintimidasi, beredar kabar bahwa oknum TNI bahkan mengancam para relawan dengan kata-kata yang dinilai mengintimidasi.

Untuk itu Hasto Kristiyanto juga meminta agar aparat tidak bersikap intimidatif terhadap pendukung salah satu Bakal Capres, khususnya pendukung Ganjar Pranowo.

“Yang kami sangat sesalkan adalah cara-cara intimidasi, keluarkan kata-kata ‘pecahkan kepala’, tidak perlu tindakan arogan. Kita (bisa) bicara baik-baik, karena mereka semua juga berasal dari kalangan kita semua, dari rakyat,” ungkap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Daripada melakukan tindakan yang mengintimidasi, Hasto menyarankan untuk mencari solusi dengan melakukan diskusi, berbicara baik-baik, dan melakukan edukasi kepada semua pihak.

“Sebaiknya semua pihak melakukan edukasi, manakala ada hal yang tidak tepat untuk dikomunikasikan daripada melakukan suatu tindakan yang intimidasi. Pada akhirnya justru mendorong semua pihak dengan menyayangkan arogansi dari salah satu oknum tersebut,” sambungnya.

Kronologi Pencopotan Baliho

Beredar video oknum komandan TNI melakukan tindakan penurunan baliho calon presiden (Bacapres) 2024 Ganjar Pranowo di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Dalam video tersebut, oknum prajurit TNI itu memaksa relawan untuk menurunkan baliho bergambar Bacapres dari PDI Perjuangan itu.

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyatakan pencopotan banner foto Bacapres Ganjar Pranowo di lahan Markas Kodim 1013/Mtw pada Sabtu 15 Juli 2023 adalah demi menjaga netralitas TNI dalam Pemilu tahun 2024.

Jauh sebelum memasuki tahun politik, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada Prajurit TNI untuk selalu berkomitmen netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar tahun 2024.

Adapun kronologis diantaranya sebagai berikut: Sekira pukul 09.49 WIB Dandim 0103/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko mendapat WA dari Ahmad Gunadi (putra Bupati Barito Utara) tentang permohonan ijin memasang banner kegiatan festival musik di lahan Kodim 1013/Mtw dengan melampirkan foto lokasi yang dimaksud.

"Saat Dandim melihat kiriman foto tersebut, dirinya baru menyadari adanya kejanggalan yaitu adanya banner foto Ganjar Pranowo di baliho sebelahnya, yang juga berada dilahan Makodim 1013. Kemudian Dandim perintahkan Pasilog untuk berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu Kabupaten Barito Utara untuk mencopot banner foto Ganjar Pranowo yang berada di lahan Makodim 1013/Mtw," kata Julius, Minggu (16/7/2023).

Kapuspen TNI menegaskan bahwa menjelang Pemilu 2024, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dalam setiap pengarahan kepada Prajurit TNI selalu menekankan “Netralitas TNI pada Pemilu 2024” diantaranya tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasarana milik TNI kepada Paslon dan Parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye.

Sebelumnya, beredar video viral berdurasi 31 detik, bernarasi arogan oknum TNI ancam relawan copot baliho Ganjar Pranowo, dekorasi dibungkam oleh oknum Komandan TNI di Muara Teweh, Kalimantan Utara.

Oknum Komandan TNI bernama Edi Purwoko memaksa baliho Ganjar Pranowo diturunkan secara sepihak, oknum mengancam relawan ‘saya pecahkan kepalanya kalau masih berani pasang’.

Panwaslu dipaksa hadir menyaksikan penurunan baliho tersebut, padahal pemasangan baliho sah-sah saja karena belum masa kampanye, Apa Komandan ini anti Ganjar Pranowo? atau ada perintah untuk membela Capres lain? (cep/muu/kmr)

Sumber Berita / Artikel Asli : tv one

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved