Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Puan Maharani Sambut Hangat Delegasi Knesset di IPU, Hubungan Dagang Indonesia-Israel Kian Solid

 


Pemerintah Israel menyatakan apresiatif atas sambutan Pemerintah Indonesia atas kedatangan delegasnya di Konferensi Persatuan Parlemen Internasional di Denpasar, Bali, Senin, 21 Maret 2022.

Hal ini terjadi menjelang digelarnya 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings di Nusa Dua, diikuti 132 negara dengan 33 Ketua Parlemen dan 35 Wakil Ketua Parlemen, 20-24 Maret 2022.

Kedatangan Delegasi Parlemen Israel (Knesset) diwakili oleh MKs Avi Dichter dari Partai Likud dan Nira Shpak dari Partai Yesh Atid.

Menurut wartawan Israel Gil Hoffman dari koran The Jerusalem Post yang menyertai delegasi Knesset, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com, Senin kemarin, menyebutkan bahwa inilah kunjungan resmi pertama Israel dalam 30 tahun terakhir.

Keduanya bertemu dengan anggota parlemen dari seluruh dunia, dan mewakili Israel, serta ikut membahas masa depan Ukraina dan Timur Tengah.

Dichter terpilih untuk mengepalai komite IPU untuk memerangi terorisme. Tidak ada delegasi Palestina yang menghadiri acara tersebut, tulis the Jerusallem Post. 

“Pemerintah Israel dan negara-negara Arab memahami pentingnya stabilitas, persatuan, kemakmuran, perdamaian, dan persahabatan di Timur Tengah, demi kebaikan semua negara di kawasan ini,” kata Shpak.

Israel tidak memiliki hubungan dengan Indonesia, yang dikunjungi oleh perdana menteri saat itu, Yitzhak Rabin pada 1993.

Serangkaian pertemuan, pernyataan, dan laporan baru-baru ini dalam beberapa bulan terakhir pada 2021, menunjukkan bahwa Israel dan Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, semakin dekat.

Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik formal, tetapi keduanya bekerja sama dalam perdagangan dan pariwisata, dan Kementerian Luar Negeri Israel memiliki halaman Facebook dalam bahasa Indonesia.


 

Jakarta dilaporkan juga sempat terlibat pembicaraan dengan pemerintahan Presiden AS ketika itu, Donald Trump pada Desember 2020 untuk menormalkan hubungan dengan Yerusalem.

Perusahaan Keuangan Pembangunan Internasional AS kala itu menawarkan untuk menggandakan investasinya di Indonesia, tetapi tidak berhasil. 

Adapun IPU sendiri adalah organisasi internasional yang didirikan pada 1889 oleh William Randal Cremer dari Inggris, dan Frédéric Passy dari Prancis.

IPU merupakan forum internasional pertama yang membidangi negosiasi politik antarnegara. Pada awal terbentuknya, organisasi ini beranggotakan anggota parlemen secara perorangan.

Tetapi selanjutnya, IPU berubah menjadi organisasi yang beranggotakan parlemen secara kenegaraan. Sejumlah parlemen dari 157 negara merupakan anggota dari IPU, dan terdapat sembilan anggota yang berstatus sebagai associate member.

Pada 2022, DPR RI menjadi tuan rumah pelaksanaan 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings di Nusa Dua, 20-24 Maret 2022.

Ketua DPR RI Puan Maharani berharap bahwa dari sidang itu nantinya akan lahir 'Deklarasi Nusa Dua Bali', yang ditetapkan menjadi produk utama hasil sidang.

Puan menyatakan, Deklarasi Nusa Dua akan menjadi penting, karena substansi deklarasi tersebut merupakan kesepakatan antara anggota-anggota parlemen di seluruh dunia, dan menjadi pedoman bagi parlemen dunia dalam berbagai macam isu – isu strategis. 

“Kami berharap pertemuan ini menjadi ajang musyawarah konstruktif. Sehingga pada akhirnya nanti Deklarasi Nusa Dua menjadi produk utama Majelis IPU ke-144 sebagai cerminan upaya mobilisasi aksi parlemen untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” kata Puan.

Melalui Majelis IPU ke-144, DPR RI akan menunjukkan bahwa parlemen berada di garda terdepan dalam memerangi pemanasan global.

DPR RI akan mengambil peran kepemimpinan memobilisasi aksi parlemen di dunia, kata Puan.

Jelang pelaksanaan IPU ke – 144, Puan mengikuti rapat Executive Committee (excom) IPU.

Dalam rapat yang digelar di kompleks Bali International Conference Nusa Dua, Bali, Puan membicarakan berbagai persiapan materi yang akan dibahas dalam forum parlemen internasional itu.

Excom sendiri merupakan badan di IPU yang membahas berbagai implementasi keputusan Majelis IPU. Excom juga ditujukan untuk membahas rangkaian pertemuan Majelis IPU ke-144, dan isu-isu yang akan dibahas pada pertemuan tersebut. 

Selain 12 orang anggota Excom IPU dari berbagai negara, hadir juga Presiden IPU dan Sekjen IPU.

“Bukan hanya membahas berbagai tantangan global saat ini, IPU juga harus menyampaikan bagamana Parlemen berkontribusi mencari solusinya. Dengan harapan hasil majelis IPU akan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Puan saat membuka Excom IPU.

Di pertemuan Excom, Puan juga mengusulkan agar IPU ke-144 turut membahas isu-isu yang tengah menjadi tantangan bersama.

Isu yang dinilai saat ini penting dibahas adalah terkait masalah keamanan dan perdamaian dunia menyusul konflik Rusia dengan Ukraina.

“Promosi perdamaian dan keamanan penting untuk menjadi perhatian bersama, dan bagaimana Parlemen berkontribusi dalam membangun kepercayaan di antara pihak-pihak yang berkonflik,” jelas Puan.

Selain itu, isu penting lain yang diusulkan dibahas adalah mengenai percepatan mengakhiri pandemi Covid-19 lewat kesetaraan vaksin di seluruh negara.

Puan juga menekankan pentingnya penguatan demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia yang dihadapkan pada berbagai tantangan selama pandemi.

Sumber Berita / Artikel Asli : kalbarterkini

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved